Archive for Januari, 2010

GERBANG HIDAYAH (1)

Fitrah Bekal Kebenaran

Fitrah adalah sesuatu yang dirakit oleh Allah pada diri manusia, dari sananya setiap jiwa diberi fitrah sebagai bekal baginya untuk mencari kebenaran. Karena Allah mengetahui bahwa manusia itu lemah pada semua lini, membutuhkan Khaliqnya, selalu bertopang kepada-Nya dalam menjalani kehidupan ini.
• Fitrah itu adalah Islam yaitu rasa penyerahan diri kepada Zat yang Maha Kuasa…
• Fitrah itu sebuah perasaan kerinduan terhadap kebenaran…
• Fitrah itu sebuah keinginan yang mendalam untuk menjalankan perintah Allah danmenjauhi laranganNya… Baca lebih lanjut

Hakikat Kehidupan

HAKIKAT KEHIDUPAN

Cerita Kehidupan

Ketika seseorang sudah mulai beranjak dewasa, ketika akalnya mulai sempurna, mulailah ia berpikir tentang hakikat kehidupan, yaitu kehidupan yang sedang ia jalani sebagaimana yang dijalani juga oleh yang lainnya. Bumi ini telah penuh sesak dengan manusia, semuanya silih berganti, ada yang datang dan ada yang pergi, ada yang lahir dan ada yang mati. Jika hari ini berkuasa seorang raja, besok akan berkuasa lagi raja lainnya. Sekiranya hari ini ada pengangkatan seorang menteri atau seorang jenderal, dahulunya kita juga mendengar bahwa di negeri anu telah diangkat pula seorang menteri atau panglima. Yang tetap itu hanya peran manusia dalam kehidupan ini, sedangkan yang silih berganti adalah para pelaku dan yang memeraninya.

Peran kehidupan itu ada yang baik dan ada yang buruk, hanya saja manusia disuruh untuk memilih peran baik bukan peran buruk!

“Itu adalah umat yang telah Ialu, baginya apa yang diusahakannya dan bagimu apa yang kamu usahakan, dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan”.[QS: al-Baqarah: 141] Baca lebih lanjut

Surat Seorang Ibu Kepada Anaknya

Assalamu’alaikum,

Segala puji Ibu panjatkan kehadirat Allah ta’ala yang telah memudahkan Ibu untuk beribadah kepada-Nya. Shalawat serta salam Ibu sampaikan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarga dan para sahabatnya. Amin.

Wahai anakku,

Surat ini datang dari Ibumu yang selalu dirundung sengsara. Setelah berpikir panjang Ibu mencoba untuk menulis dan menggoreskan pena, sekalipun keraguan dan rasa malu menyelimuti diri. Setiap kali menulis, setiap kali itu pula gores tulisan terhalang oleh tangis, dan setiap kali menitikkan air mata setiap itu pula hati terluka.
Baca lebih lanjut